texs ketik

Se_

m.taufiq

salam

Assalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh Selamat Datang Di Blog kami Semoga Allah SWT memberikan berkahnya untuk kita semua Aamiin

Selasa, 14 Oktober 2014


Siapa yang pantas menyandang syirik
 



إِنَّ مَا أَتَخَوَّفُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئاً لِلإِسْلاَمِ، غَيَّرَهُ إِلىَ مَا شَاءَ اللهُ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلىَ جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ، قُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ، أَيُّهُمَا أَوْلىَ بِالشِّرْكِ ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِيْ ؟ قَالَ : بَلِ الرَّامِيْ


إِنَّ مَا أَتَخَوَّفُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئاً لِلإِسْلاَمِ، غَيَّرَهُ إِلىَ مَا شَاءَ اللهُ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلىَ جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ، قُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ، أَيُّهُمَا أَوْلىَ بِالشِّرْكِ ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِيْ ؟ قَالَ : بَلِ الرَّامِيْ

"Sesungguhnya sesuatu yang aku takutkan atas kalian adalah seorang laki-laki yang membaca al-Qur’an, sehingga setelah ia kelihatan indah karena al-Qur’an dan menjadi penolong agama Islam, ia merubahnya pada apa yang telah menjadi kehendak Allah. Ia melepaskan dirinya dari al-Qur’an, melemparnya ke belakang dan menyerang tetangganya dengan pedang dengan alasan telah syirik." Aku bertanya: "Wahai Nabi Allah, siapakah di antara keduanya yang lebih berhak menyandang kesyirikan, yang dituduh syirik atau yang menuduh?" Beliau menjawab: "Justru orang yang menuduh syirik [yang lebih berhak menyandang kesyirikan]." (HR. Abu Nu’aim, Al Bazzar dengan sanad hasan, lihat silsilah ash shahîhah). Allahu A’lam

و عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «قَالَ رَسُولُ اللَّهِ: إِنَّ مِمَّا أَتَخَوَّفُ عَلَيْكُمْ رَجُلاً قَرَأَ الْقُرْآنَ، حَتَّى إِذَا رُؤيَتْ بَهْجَتُهُ وَكَانَ رِدءَ الإِسْلاَمِ أَعْرَاهُ إِلٰى مَا شَاءَ اللَّهُ وَانْسَلَخَ مِنْهُ، وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَخَرَجَ عَلٰى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشرْكِ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّهُمَا أَوْلٰى بِالشرْكِ ؟ المَرْمِيُّ أَوِ الرَّامِي ؟ قَالَ: لاَ بَلِ الرَّامِي». وقال ابن كثير في تفسيره (2/266) إسناده جيدٌ


” Sesungguhnya sesuatu yang aku takutkan atas kalian adalah seorang laki-laki yang membaca al-Qur’an, sehingga setelah ia kelihatan indah karena al-Qur’an dan menjadi penolong agama Islam, ia merubahnya pada apa yang telah menjadi kehendak Allah. Ia melepaskan dirinya dari al-Qur’an, melemparnya ke belakang dan menyerang tetangganya dengan pedang dengan alasan telah syirik.” Aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, siapakah di antara keduanya yang lebih berhak menyandang kesyirikan, yang dituduh syirik atau yang menuduh?” Beliau menjawab: “Justru orang yang menuduh syirik [yang lebih berhak menyandang kesyirikan “. (Sahih Ibnu Hibban 1/282)






و عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «قَالَ رَسُولُ اللَّهِ: إِنَّ مِمَّا أَتَخَوَّفُ عَلَيْكُمْ رَجُلاً قَرَأَ الْقُرْآنَ، حَتَّى إِذَا رُؤيَتْ بَهْجَتُهُ وَكَانَ رِدءَ الإِسْلاَمِ أَعْرَاهُ إِلٰى مَا شَاءَ اللَّهُ وَانْسَلَخَ مِنْهُ، وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَخَرَجَ عَلٰى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشرْكِ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّهُمَا أَوْلٰى بِالشرْكِ ؟ المَرْمِيُّ أَوِ الرَّامِي ؟ قَالَ: لاَ بَلِ الرَّامِي». وقال ابن كثير في تفسيره (2/266) إسناده جيدٌ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar