Ka’ab bin ‘Iyadh Ra bertanya, “Ya
Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong
fanatisme?” Nabi Saw menjawab, “Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila
seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman.” (HR. Ahmad)
Bukan termasuk umatku siapa saja yang menyeru orang pada ‘ashabiyah (HR Abu Dawud).
Dalam hadits yang lain Nabi mengatakan
bahwa orang yang mati dalam keadaan ashobiyah (membela kelompoknya,
bukan Islam), maka dia masuk neraka.
Dalam Islam dilarang ashobiyah/fanatisme kelompok dan membangga-banggakan kelompoknya karena Islam itu adalah satu.
“Yaitu orang-orang yang
memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka.” [Ar Ruum:32]
“Sesungguhnya orang-orang yang
memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada
sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka
hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan
kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” [Al An’aam:159]
Ummat Islam itu adalah satu. Yang harus kita jaga adalah ukhuwah Islamiyyah, bukan ukhuwah ashobiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar